Antibiotik Tidak Mempan Lagi???
Seringkali kalau pergi ke dokter karena badan sakit flu dan batuk, kita diresepkan obat antibiotik sebagai obat yang mujarab. Pemberian antibiotik ini pasti diembel-embeli dengan peringatan harus dihabiskan sesuai dosis walau badan sudah terasa baikan, dan kata dokter kalau tidak begitu bisa-bisa kumannya tidak mati tapi malah jadi kebal, dan antibiotik bisa tidak mempan lagi. Berarti ada kemungkinan antibiotik bakal gagal total? Ternyata kekuatiran tersebut bukan omong kosong. Satu hal yang telah diketahui, bahwa kuman itu bisa bermutasi, dan hasil mutasinya bisa berupa jenis yang tahan antibiotik. Salah satu contohnya seperti artikel di Detiknews, adalah H30-Rx, sejenis Escherichia coli yang kebal terhadap beberapa antibiotik sekaligus.
Selain resisten terhadap antibiotik, H30-Rx juga telah mengembangkan kemampuan persebaran yang sebelumnya tidak pernah ada. Ia mampu menyebar dari saluran kemih ke aliran darah dan menyebabkan infeksi serius yang disebut "Sepsis", yang sangat berbahaya karena banyaknya bakteri tersebut pada darah memacu tubuh melakukan mekanisme perlawanan infeksi yang pada akhirnya dapat menyebabkan disfungsi organ, pembekuan darah, atau depresi jantung, bisa menyebabkan kematian. Salah satu laporan dari Amerika Serikat, Antibiotic resistance threats in the United States, 2013dapat memberikan pandangan tentang betapa meresahkannya ancaman dari kuman yang tahan terhadap antibiotik dan berdampak sangat besar bagi kesehatan umat manusia.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa tiap tahun di AS, sedikitnya 2 juta orang terinfeksi oleh bakteri tahan antibiotik dan sedikitnya 23 ribu orang meninggal karenanya. Banyak juga orang yang meninggal sebagai akibat dari kondisi-kondisi lain yang terkomplikasi oleh infeksi kuman tahan antibiotik ini. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming di 1928 yang bernama penisilin, dan sejak saat itu bermacam-macam jenis telah ditemukan lagi, terutama di abad pengobatan modern ini.
Tapi seperti disebutkan di awal, kuman-kuman juga berevolusi, menjadi lebih tahan terhadap antibiotik, bisa mengalahkan kemampuan manusia menemukan penangkalnya, dan sekarang para ilmuwan mengkuatirkan jika kita mungkin akan kalah dalam perang melawan kuman ini. Di AS, dari tahun 1980 ~ 2000, organisasi Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui lebih dari 50 jenis antibiotik baru. Sejak saat itu, angka persetujuan hanyalah dibawah 10 - dan sejak 2010, angka tersebut adalah 'nol", alias tidak ada lagi antibiotik jenis baru. Tapi mungkin terlalu dini untuk kuatir. Seperti dilansir artikel di situs Popular Mechanics, para ilmuan pintar di laboratorium telah menemukan paling tidak 5 (lima) alternatif jenis obat baru yang mungkin bisa menggantikan antibiotik, sbb; 1). Phages Gambar : popularmechanics.com/Science Picture Co/Getty Images Bacteriophages (atau "phages" saja secara singkat) adalah virus yang menginfeksi dan membunuh bakteri. Riset tentang penggunaan Phages sebenarnya telah mendahului pengembangan antibiotik, tetapi keberhasilan riset antibiotik telah membuatnya tertinggal jauh.
Manfaat dari Phages adalah bahwa mereka lebih akurat dan tepat sasaran sesuai target kita daripada pilihan memberi diri kita sendiri antibiotik dalam spektrum penggunaan terhadap kuman yang lebih luas. 2). Logam 13882170311503920908 Gambar : popularmechanics.com Kebudayaan masa lalu seperti Persia dan Roma, telah menggunakan perak dan tembaga untuk membasmi kuman pada air dan persediaan makanan, karena paparan terhadap metal rupanya bisa berdampak kimia seluler. Namun pada dosis tinggi dapat meracuni manusia, sehingga para ilmuan menyelidiki jenis metal apa yang cocok. Saat ini, sejumlah lab dan perusahaan farmasi sedang mencari cara untuk membuat metal yang cocok sebagai perban luka, yang dapat mencegah infeksi seperti sepsis.
Percobaan secara klinis juga menunjukkan bahwa menggunakan silver-oxide-coated endotracheal tubes dan silver-alloy catheter tubes dapat menurunkan infeksi yang diderita pasien di rumah sakit. Ditemukan juga logam gallium, yang dapat digunakan untuk melumpuhkan bakteri yang biasa mengambil unsur besi dalam darah sebagai penggantinya dengan gallium ini. 3). Bacteriocin 1388217140242215006 Gambar : popularmechanics.com Bacteriocin adalah antibacterial agent, suatu biokimia yang merupakan protein kecil yang dikodekan oleh sebuah gen tunggal. Biokimia ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan antibiotik konvensional, dan dapat digunakan untuk menumpas hanya sebuah spesies bakteri tertentu atau beraksi seperti jala lebar yang dilemparkan untuk membunuh sejumlah besar mikroba.
Bakteri dapat saja tumbuh menjadi tahan terhadap bacteriocins, tetapi karena sifatnya yang sederhana, bacteriocins dapat dengan mudah di rekayasa ulang kembali supaya efektifitasnya sesuai. Tubuh manusia bahkan dapat menghasilkan pembunuh kuman ini secara mandiri dengan cara secara sengaja diinduksi dengan bakteri yang menguntungkan. Beberapa "probiotik" yang sering kita dengar adalah contoh dari bacteriocins ini. 4). Persister Killer 13882172611590468990 Gambar : popularmechanics.com Jika suatu obat tidak bisa membasmi kuman, maka buatlah supaya kuman tersebut membunuh diri sendiri. Itulah teori utama dibalik pemusnahan sel kuman yang bersifat keras kepala, tahan banting, dan penyerangannya berulang-ulang (atau persister) - alasan utama kenapa suatu infeksi tidak bisa disembuhkan secara total dan dapat kambuh kembali. Sel-sel kuman tersebut bertahan dari serangan antibiotik dengan cara menidurkan fungsi selnya, karena antibiotik hanya menyerang sel-sel aktif. Namun penelitian sekarang telah menemukan sebuah cara untuk mengaktifkan sel-sel yang tertidur tersebut. Sebuah senyawa yang disebut ADEP4 mengaktifkan sebuah enzim dalam sel yang tertidur pada kuman yang paling berbahaya, staphylococcus aureus yang anti methicillin. Enzim tersebut tanpa pandang bulu membabat protein pada sel kuman, dan pada dasarnya membuat sel tersebut menghancurkan dirinya sendiri.
Sementara si kuman berusaha keras membuat dirinya tahan terhadap ADEP4, status aktif selnya membuatnya rentan terhadap antibiotik konvensional, jadi dengan kerjasama tersebut antara senyawa ADEP4 dan antibiotik tersebut para ilmuwan dapat membasmi kuman secara tuntas. 5). PPMO 13882173981450775585 Gambar : popularmechanics.com - courtesy of J.Carr/CDC; T.Gianoulis and D.Massa/Yale Satu lagi alternative pengganti antibiotic yang menguntungkan adalah PPMO (Peptide-conjugated Phosphorodiamidate Morpholino Oligomer). Senyawa sintetis buatan lab ini dapat membunuh kuman dengan memblokir gen pertahanan dasar pada sel kuman yang membuatnya tahan antibiotic, dan kuman tersebut kemudian dapat dibasmi dengan prosedur standar. Senyawa sintetis tersebut juga dapat dengan cepat dan mudah didesain untuk target khusus pada kuman tertentu. Jadi masih ada harapan di masa depan untuk alternatif pengganti antibiotik.
Para kuman bisa saja terus bermutasi dan berevolusi untuk mengungguli antibiotic buatan manusia, tapi metode-metode pembasmian kuman yang lebih canggih juga sedang diusahakan di lab percobaan yang akan menyediakan senjata baru yang ampuh melawan kuman-kuman tersebut, dan mungkin kita akan segera memakainya dalam waktu dekat
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/irawan2000/ketika-antibiotik-tak-lagi-mempan_552849e36ea8348c3b8b4600
Komentar
Posting Komentar