Pembuatan Lampu Lava
kalian
pasti sudah tidak asing dengan hiasan yang satu ini. Ya, benar sob, ini
adalah lampu lava, atau terkenal dengan sebutan lava lamp. Tapi, bagaimana sih cara kerja si lava lamp ini?
seperti yang terlihat pada gambar di atas, di dalam tabung terdapat dua jenis zat. zat yang pertama berupa cairan (yang lebih renggang), dan zat pada dasar tabung yang merupakan senyawa lilin yang lebih solid dibandingkan cairan di sekelilingnya.
Nah, ketika lampu dinyalakan, panas dari lampu akan mencairkan senyawa lilin padat sehingga senyawa tersebut mencair. pada saat senyawa lilin mencair kerapatannya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan cairan di sekelilingnya. karena kerapatan menjadi lebih rendah, maka senyawa lilin tersebut naik ke atas permukaan tabung...
Pada saat berada di atas tabung senyawa lilin cair ini menjadi lebih dingin karena jauh dari sumber panas (tetapi tidak menjadi padat seperti semula). setelah menjadi lebih dingin maka kerapatannya lebih tinggi yang menyebabkan senyawa lilin cair tersebut turun kembali ke dasar tabung. Peristiwa tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terlihat senyawa lilin tersebut bergerak naik turun. Prinsip ini mungkin cukup sederhana, namun sebenarnya cukup rumit untuk menyeimbangkan elemen senyawa, sumber panas, dan ukuran tabung lampu lava sehingga gumpalan dapat bergerak naik turun dan menimbulkan efek yang artistik.
seperti yang terlihat pada gambar di atas, di dalam tabung terdapat dua jenis zat. zat yang pertama berupa cairan (yang lebih renggang), dan zat pada dasar tabung yang merupakan senyawa lilin yang lebih solid dibandingkan cairan di sekelilingnya.
Nah, ketika lampu dinyalakan, panas dari lampu akan mencairkan senyawa lilin padat sehingga senyawa tersebut mencair. pada saat senyawa lilin mencair kerapatannya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan cairan di sekelilingnya. karena kerapatan menjadi lebih rendah, maka senyawa lilin tersebut naik ke atas permukaan tabung...
Pada saat berada di atas tabung senyawa lilin cair ini menjadi lebih dingin karena jauh dari sumber panas (tetapi tidak menjadi padat seperti semula). setelah menjadi lebih dingin maka kerapatannya lebih tinggi yang menyebabkan senyawa lilin cair tersebut turun kembali ke dasar tabung. Peristiwa tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terlihat senyawa lilin tersebut bergerak naik turun. Prinsip ini mungkin cukup sederhana, namun sebenarnya cukup rumit untuk menyeimbangkan elemen senyawa, sumber panas, dan ukuran tabung lampu lava sehingga gumpalan dapat bergerak naik turun dan menimbulkan efek yang artistik.
Mungkin
sobat ingin tau atau ingin mencoba gimana caranya membuat lampu unik
ini, sebenarnya cukup gampang kita siapkan dulu bahan-bahannya
- Gelas minum bening, botol juga bisa
- Air
- Garam
- Minyak nabati / minyak sayur
- Pewarna makanan, sesuai dengan warna keinginan sobat
Bahan-bahan pembuatan lampu lava |
Ada 2 cara sederhana untuk pembuatan lampu ini, cara yang pertama :
- Isi gelas dengan 3/4 air
- Masukan beberapa sendok pewarna makanan, warna merah bagus karena mirip dengan warna lava
- Perlahan-lahan masukkan minyak sayur kedalam botol atau gelas, tahap ini akan terlihat gumpalan2 yang menarik
- Sekarang bagian yang menarik taburi garam ke dalam larutan.
- Lihat gumpalan lava akan naik turun ke atas kebawah
Cara yang kedua:
- Isi botol dengan minyak sayur sampai hampir penuh
- Kemudian, masukkan air ke dalam botol (air akan berada di dasar botol)
- Teteskan pewarna makanan (warna apa saja sesuai keinginan sobat)
- Masukkan tablet lka-seltzear atau bisa dengan baking soda (sehingga tablet turun dan tercampur dengan air)
- Dari kombinasi campuran larutan tersebut, maka akan membentuk "Lava" yang berputar-putar di dalam botol
Sobat perlu tau apa itu yang membuat reaksi tersebut terjadi, ketika
tablet alka seltzer terkena air, maka akan bereaksi dan menghasilkan
gelembung karbon dioksida sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan
baking soda. Gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar
botol terangkat ke atas. Ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida
terlepas dan menyebabkan air yang tadinya berada di atas, menjadi turun
kembali ke dasar botol. Percobaan ini bisa diulang tergantung banyaknya
tablet yang dimasukkan.
Meskipun percobaan ini cara kerjanya berbeda dengan lampu lava yang memanfaatkan panas, tetapi percobaan ini memberikan efek yang hampir sama dengan lampu lava yang memanfaatkan panas. Kesimpulannya, bisa di coba dirumah dan di buktikan sendiri apakah benar-benar bagus atau tidak. Selamat mencoba
Komentar
Posting Komentar